Cute Rocking Baby Monkey IsNaningTiyasNovitaSari: April 2017

Minggu, 30 April 2017

Etika Perawat Saat Bertemu Teman Sejawat Di Lorong Rumah Sakit

Etika Perawat Saat Bertemu Dengan Teman Sejawat Di Lorong Rumah Sakit




Text Box: i
Disusun oleh :
1.      Lilis Indah Sari           P27820716008
2.      Lela Andika Sari         P27820716010
3.      Revi Ardian Syah P    P27820716013
4.      Naomi Ragil P.H        P27820716025
5.      Is Naning Tiyas N       P27820716031


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Etika Perawat ketika bertemu dengan teman sejawat di lorong Rumah Sakit” dalam waktu yang telah ditentukan. Materi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas karya tulis etika keperawatan ketika bertemu dengan teman sejawat di lorong Rumah Sakit.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Siswari Yuniarti, SST., M.Kes.selaku dosen etika keperawatan dan hukum keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini dari segi materi maupun bahasa, oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran demi terciptanya karya tulis yang sempurna. 


Surabaya , 21 September 2016

Penulis






ii
DAFTAR ISI
Cover                                                                                                  i
Kata pengantar                                                                                    ii
Daftar isi                                                                                             iii
BAB I                                                                                                 4
Pendahuluan                                                                                       4
1.1     Latar belakang                                                                        4
1.2     Rumusan masalah                                                                   5
1.3     Tujuan                                                                                     5
BAB II                                                                                                6
Pembahasan                                                                                        6
2.1 Pengertian Kode Etik Perawat                                                 6
2.2 Macam – Macam  Kode Etik Keperawatan                             6
2.3 Kode Etik Perawat Terhadap Teman Sejawat                         7
BAB III                                                                                              9
Penutup                                                                                               9
3.1 Kesimpulan                                                                              9
3.2 Saran                                                                                        9
Daftar pustaka                                                                                     10


iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    latar belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kesehatan manusia (Alimul aziz, 2004 ).
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti (Alimul Aziz, 2004).
Kode etik keperawatan meliputi tanggung jawab perawat terhadap  individu,keluarga dan masyarakat, tanggung jawab perawat terhadap tugas, tanggung jawab perawat terhadap teman sejawat dan profesi kesehatan yang lain, tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan, dan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah.Selain itu perawat juga memiliki tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan yang diberikannya.Tanggung gugat adalah dapat memberikan alasan atas tindakannya terhadap diri sendiri, klien, profesi, atasan, dan masyarakat.Untuk dapat melakukan tanggumg gugat seorang perawat harus bertindak menurut kode etik profesional. Pada Paper ini akan dibahas mengenai kode etik keperawatan Indonesia dank ode etik keperawatan internasional.



4
1.2    Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimana etika perawat saat bertemu teman di lorong rumah sakit ?

1.3    Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui etika seorang perawat ketika mereka bertemu dengan rekan atau kawannya di area Rumah Sakit .

















5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Perawat
Kode etik (Burhanuddin, 2000) adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Untuk perawat di Indonesia memiliki kode etik yang dikenal Kode Etik Perawat Nasional Indonesia.Kode Etik Perawat Nasional Indonesia (Putri, 2011) adalah aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/ fungsi perawat.
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisa permasalahan – permasalahan etis.(  Rudi Haryono, 2013)
Kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan, dan peningkatan standar profesi.Kode etik menunjukan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.

2.2 Macam – Macam  Kode Etik Keperawatan
a.  Perawat dan Klien
b. Perawat dan praktek
c. Perawat dan masyarakat
d. Perawat dan teman sejawat
e. Perawat dan Profesi

6
2.3 Kode Etik Perawat Terhadap Teman Sejawat
2.3.1 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

      Seperti contoh ketika seorang perawat bertemu dengan sesama perawat dilorong Rumah Sakit, adapun etika yang harus diterapkan yaitu 5 S :
a. S yang pertama adalah senyum.

Kita harus meneliti relung hati kita jikalau kita tersenyum dengan wajah jernih kita rasanya ikut terimbas bahagia. Kata-kata yang disampaikan dengan senyuman yang tulus, rasanya lebih enak didengar daripada dengan wajah bengis dan ketus. Senyuman menambah manisnya wajah walaupun berkulit sangat gelap dan tua keriput. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita termasuk orang yang senang tersenyum untuk orang lain? Mengapa kita berat untuk tersenyum, bahkan dengan orang yang terdekat sekalipun. Padahal Rasulullah yang mulia tidaklah berjumpa dengan orang lain kecuali dalam keadaan wajah yang jernih dan senyum yang tulus.
b. S yang kedua adalah salam.
Ketika orang mengucapkan salam kepada kita dengan keikhlasan, rasanya suasana menjadi cair, tiba-tiba kita merasa bersaudara. Kita dengan terburu-buru ingin menjawabnya, di situ ada nuansa tersendiri.
c. S ketiga adalah sapa.
 Mari kita teliti diri kita kalau kita disapa dengan ramah oleh orang lain rasanya suasana jadi akrab dan hangat. Misalnya saat kita bertemu dengan teman sejawat kita seharusnya kita tetap menyapa walaupun dalam situasi yang mendesak, setidaknya hanya menganggukkan kepala.
7
d. S keempat, sopan.
Kita selalu terpana dengan orang yang sopan ketika duduk, ketika lewat di depan orang tua. Kita pun menghormatinya. seperti halnya yang dilakukan perawat terhadap teman sejawatnya mereka menyapa dan berbicara seperlunya dengan sopan.
e. S kelima, santun.
Kita pun berdecak kagum melihat orang yang mendahulukan kepentingan orang lain diarea Rumah Sakit baik didalam ruangan maupun diluar ruangan seperti di lorong Rumah Sakit, demi kebaikan orang lain. Misalnya ketika seorang perawat berpapasan dengan teman sejawatnya yang membawa klien untuk dibawa ke ruangan maka perawat tersebut harus memberikan jalan terlebih dahulu kepada mereka.










8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan, dan peningkatan standar profesi.Tujuan dari kode etik ini secara umum yaitu sebagai pedoman perawat dalam mencerminkan etika seorang perawat saat bertemu dengan teman sejawat, dengan menerapkan 5S yaitu : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun.
3.2 Saran
            Sebaiknya seorang perawat di Indonesia selalu menerapkan sistem 5S yaitu : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun. Agar terciptanya suasana senyaman mungkin dengan teman sejawat.









9
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin.2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka Cipta.
Hj.IsmaniNila,SKM.2004.Etika Keperawatan Aplikasi Pada Praktik.Jakarta:EGC
Animul,Aziz.(2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC
Putri,Trikaloka H. Dan Ahmad Fanani.2011. Etika Profesi Keperawatan. Yogjakarta:Citra Pustaka
Haryono.Rudy.2013. Etika Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Yogjakarta:Gosyen Publising.
INNA. 2014. Kode Etik Keperawatan. Tesedia :http://www.inna-ppni.or.id/index.php/kode-etik. Diakses 7 September 2014. Pukul 11. 30









10

Karangan tentang pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja

Pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja

            Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian yang lebih sederhana adalah perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Pergaulan bebas ini sering terjadi pada remaja karena sifat remaja yang cenderung masih labil dan mudah terpengaruh dari teman dan lingkungan.
            Pada remaja biasanya terlihat ciri-ciri apabila terlibat pada pergaulan bebas. Ciri-ciri tersebut biasanya bisa kita lihat dari perilaku sehari-hari. Ciri-ciri umum yang biasanya terlihat pada remaja yang terlibat pergaulan bebas antara lain :
1.      Penghamburan harta atau suka berfoya-foya
2.      Terjadinya perubahan emosional dan pola pikir
3.      Pakaian yang dikenakan lebih terbuka (khususnya remaja perempuan)
4.      Pulang larut malam
5.      Rasa malas mengerjakan sesuatu
Hal yang terjadi dalam pergaulan bebas banyak yang bertolak belakang dengan norma. Pergaulan bebas di kalangan remaja memiliki beberapa faktor penyebab. Faktor tersebut dapat timbul dari berbagai macam permasalahan, terutama permasalahan pribadi. Beberapa faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas yang terjadi pada remaja, antara lain :
1.       Rendahnya pendidikan pada keluarga
Rendahnya pendidikan pada keluarga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas. Karena kurangnya pengetahuan dan wawasan orang tua mereka kurang memberi pengetahuan pada anak tentang bahaya dalam suatu pergaulan.
2.         Broken home
Keadaan keluarga yang tidak stabil bisa membuat remaja menjadi lebih suka berada diluar rumah dibandingkan di dalam rumah. Anak akhirnya mencari kesenangan tersendiri di luar rumah hingga terkadang pergaulan mereka melebihi batas karena mereka mencari kesenangan dengan hal tersebut.
3.         Kurangnya perhatian orangtua
Anak yang kurang perhatian dari orang tua otomatis tidak ada yang memperhatikan tentang apapun yang dilakukan anak. Anak biasanya akan berpikiran untuk bebas melakukan hal apapun tanpa dimarahi orang tua karena mereka yang sibuk bekerja.
4.         Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan juga bisa menjadi faktor terjerumusnya remaja ke pergaulan bebas. Lingkungan yang membawa hal positif pasti akan membawa pengaruh positif terhadap penghuninya, begitu juga lingkungan yang membawa hal-hal negatif, pasti penghuninya akan ikut terbawa ke arah negatif.
5.         Adanya teknologi yang terus berkembang
Teknologi yang modern juga membawa pengaruh besar pada pergaulan remaja jaman sekarang. Luasnya akses internet membuat hal apapun jadi lebih mudah didapatkan,


Pergaulan bebas memberi pengaruh besar pada kehidupan remaja jaman sekarang. Pergaulan bebas memiliki dampak negative bagi kehidupan remaja. Dampak tersebut dapat menganggu aktivitas mereka sehari-hari. Berikut adalah beberapa dampak dari pergaulan bebas di kalangan remaja, antara lain :
1.      Seks bebas
Dalam pergaulan bebas, seks bebas menjadi topik utama yang ada dipikiran masyarakat sekitar. Pasalnya seks bebas semakin marak terjadi di kalangan remaja saat ini, ini dikaitkan dengan adanya pergaulan yang bebas.
2.      Mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Remaja kerap kali mengonsumsi obat-obatan terlarang. Beberapa remaja mengatakan jika mengonsumsi obat tersebut dapat membuat pikiran menjadi ringan dan nyaman. Dan apabila mereka tidak mengkonsumsi obat tersebut, mereka merasa pusing atau tidak nyaman dalam beraktivitas.
3.      Penyakit
Banyak penyakit yang timbul dengan adanya pergaulan bebas. Contohnya adalah HIV yang terkait dengan dilakukannya seks bebas.
4.      Kehamilan
Pada pergaulan bebas yang sudah melebihi batas, adakalanya remaja perempuan sampai hamil di luar nikah. Hal ini merupakan kesalahan yang di anggap sangat fatal. Karena pada kejadian ini, moral di anggap sudah tidak ada pada diri remaja tersebut.
5.      Tindakan criminal
Remaja yang keinginannya tidak tercapai akan melakukan segala cara agar dapat mencapai keinginannya. Tindakan criminal seperti mencopet merupakan alasan bagi mereka dalam melakukan tindakan tersebut.
6.      Penurunan prestasi belajar
Remaja yang sudah terlibat pada pergaulan bebas akan kehilangan konsentrasi dalam belajarnya. Bahkan untuk sekolah pun mereka malas. Akibatnya prestasi mereka menjadi menurun.

Permasalahan apapun selalu ada jalan untuk menanganinya. Pada permasalahan ini juga memiliki beberapa solusi dan pencegahan. Adapun solusi dan pencegahan pergaulan bebas antara lain :
1.      Merubah pola pikir yang awalnya negatif menjadi ke arah positif
2.      Mendekatkan diri pada Tuhan
3.      Melakukan aktivitas yang positif
4.      Lebih menjaga diri dalam pergaulan

5.      Tidak mudah terpengaruh pada teman dan lingkungan

Makalah Etika Pengembangan Kepribadian

MAKALAH ETIKA
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


Disusun oleh :
Is Naning Tiyas Novita Sari SKM
P27820716031






POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
JURUSAN KEPERAWATAN
2016/2017



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya, saya dapat menyeselaikan makalah tentang ‘Pengembangan Kepribadian’ ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita.
Penulis sangat bersyukur dan berterimakasih karena telah menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lupa, penulis juga  mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen LT. Alberta,SKM, M.Kes  yang telah memberikan tugas etika keperawatan ini.
Penulis juga berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan pembaca juga dapat menambah informasi dan pengetahuan dari makalah ini. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini tersapat kesalahan kata. Kritik serta saran sangat membantu penulis dalam memperbaiki makalah ini.

Surabaya, 15 Desember 2016


Penyusun









Daftar isi

Halaman awal…………………………………………………………………………i
Kata pengantar………………………………………………………………………..ii
Daftar isi……………………………………………………………………………...iii
BAB I
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………...1
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1
BAB II
2.1 Pengertian Pengembangan……………………………………………………...……2
2.2 Aspek-aspek Kepribadian……………………………………………………………2
2.3 Ciri-ciri Kepribadian………………………………………………………………...3
2.4 Unsur-unsur Kepribadian……………………………………………………………5
2.5 Jenis-jenis Kepribadian…………………………………………………………...…5
BAB III
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………8
Daftar pustaka ………………………………………………………………………….9


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kepribadian seseorang, selain bermodal kapasitas fitrah sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia juga terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya. Proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Pernyataan penulis ini didukung dengan adanya Teori Tabula Rasa dalam bukunya yang berjudul “An Essay Concerning Human Understanding” (John Locke, 1690:398).
Makalah ini di susun seiring era globalisasi yang banyak menimbulkan dampak – dampak negatif bagi pemikiran dan tingkah laku mahasiswa. Makalah ini di susun dengan tujuan untuk menambah wawasan akan pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa. Metode yang penulis ambil dalam penyusunan makalah ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan, yaitu studi pustaka. Studi pustaka merupakan penelaahan secara intensif melalui sumber data berupa buku maupun  artikel yang dikutip dari media elektronik. Hasil yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mampu memahami, menerapkan, dan menjaga status kepribadian yang baik dengan membentengi diri dari era globalisasi yang semakin menghimpit.

1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kepribadian
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kepribadian
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri kepribadian
4.      Untuk mengetahui unsur-unsur kepribadian
5.      Untuk mengetahui aspek kepribadian

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kepribadian?
2.      Apa sajakah jenis-jenis kepribadian?
3.      Apa sajakah ciri-ciri kepribadian?
4.      Apa sajakah unsur-unsur kepribadian?
5.      Apa sajakah aspek kepribadian?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kepribadian

Secara umum, pengertian keperibadian adalah corak tingkah laku sosial yang teridiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Istilah kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak mungkin membuat definisi berlaku untuk semua orang. Dapat dikatakan kepribadian merupakan latar belakang corak perilaku seseorang. 

Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap,sifat, yang dimiliki seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sangat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku. Ada beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli, berikut merupakan pengertian dari beberapa ahli

1.      Gordon W. Allport : Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
2.      M.A.W. Brower : Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang. 
3.      Theodore M. Newcomb : Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang pemiliknya.
4.      John F. Cuber : Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
5.      J. Milton Yinger : Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi. 

2.2  Aspek-aspek Kepribadian

Aspek-aspek peribadian menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut :
  • Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 
  • Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan  akan yang datang dari lingkungannya. 
  • Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen. 
  • Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih. 
  • Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.  
  • Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.  

2.3  Ciri-ciri Kepribadian
Ciri-ciri kepribadian merupakan karakteristik yang menggambarkan perilaku dan budi pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai berikut :
  • Ketekunan
  • Ambisi
  • Kelainan seksual 
  • Timbulnya kecenderungan turunan 
Ciri-ciri kepribadian juga dibedakan menjadi 2, yaitu kepribadian sehat dan kepribadian tak sehat. Berikut merupakan ciri-ciri tersebut.:
1.       Ciri-ciri kepribadian sehat
  • Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. 
  • Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang dieroleh dan diraih secara rasionalm tidak menjadi sombong, angkuh, atau mengalami superiority compelx jika memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan. 
  • Kemandirian; mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungannya. 
  • Mampu menilai secara realistik; dapat menghadapi situasi dengan kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan sebagai sesuatu yang sempurna. 
  • Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya dengan berdasarkana filsafat hidup berakar dari keyakinan agama yang dianutnya. 
  • Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah yang terdapat dilingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain misalnya dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya. 
  • Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian, yang didukung faktor-faktor achiement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang). 
  • Penerimaan sosial; mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan mempunyai sikap bersahabat dalam berhubungan terhadap orang lain. 
  • Berorientasi tujuan; dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya yang berdasarkan pertimbangna secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan. 
  • Mampu mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstrutik, tidak desktruktif (merusak). 
  • Menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. 
2.      Ciri-ciri kepribadian tak sehat
  • Mudah marah (tersinggung) 
  • Hiperaktif
  • Sulit tidur
  • Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
  • Pesimis dalam menghadapi kehidupan 
  • Sering tertekan (stress atau depresi) 
  • Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan 
  • Bersikap kejam atua senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau tdengan binatang 
  • Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun sudah diperingati atau dihukum 
  • Senang mengkritik.mencemooh orang lain 
  • Kurang bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani 
  • Kurang mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama 
  • Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)

2.4  Unsur-unsur kepribadian
Pola-pola perilaku dari setiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda satu sama lainnya. Perilaku manusia ditentukan dari naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakuan manusia yang tidak dipengaruhi lagi dan ditentukan melalui akal dan jiwanya seperti tindakan yang membagi buta. 

Unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu disebut susunan kepribadian  yang meliputih dari hal-hal dibawah ini.

1. Pengetahuan 
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku. 

2. Perasaan 
Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap suatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya. Sehingga perasaan selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur penilaian sebelumnya, yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya. 

3. Dorongan Naluri 
Dorongan naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi setiap manusia. Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan naluri antara lain sebagai berikut :
  • Dorongan untuk mempertahankan hidup
  • Dorongan seksual 
  • Dorongan untuk mencari makan 
  • Dorongan untuk berbakti 
  • Dorongan untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama manusia
  • Dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya 
  • Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak


2.5  Jenis-jenis kepribadian
Manusia memiliki beberapa macam atau jenis kepribadian antara lain sebagai berikut :

1.      Introvert (Introversion) 
Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang. Berikut adalah ciri-ciri introvert :
  • Pemikir
  • Pendiam 
  • Senang menyendiri
  • Pemalu 
  • Susah bergaul (kuper) 
  • Lebih senang bekerja sendirian 
  • Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
  • Berpikir dulu baru berbicara/melakukan 
  • Senang berimajinasi 
  • Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan 
  • Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi 
  • Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita 
  • Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan bersantai. 
2.      Extrovert (Extraversion) 

Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan kebalikan dari introvert. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi. Berikut adalah ciri-ciri extrovert :
  • Aktif 
  • Senang bersama orang 
  • Percaya diri (kadang dapat berlebihan) 
  • Senang beraktivitas 
  • Lebih senang jika bekerja kelompok 
  • Gampang bergaul (supel) 
  • Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan sekaligus 
  • Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata 
  • Berbicara/melakukan dulu baru berpikir 
  • Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi 
  • Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita 
  • Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta, dan pergi konser
3.      Ambievert (Ambiversion) 

Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang dapat berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambiever merupakan kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert. Mempunyai kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena manusia tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat moody, karena sifat yang sering berubah-ubah. 














BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum, pengertian keperibadian adalah corak tingkah laku sosial yang teridiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Ada beberapa aspek kepribadian yang dikemukakan Abin Syamsuddin. Ciri-ciri kepribadian dibagi menjadi 2, yaitu ciri-ciri kepribadian sehat dan ciri-ciri kepribadian tak sehat. Ada pula unsur-unsur dari kepribadian. Unsur-unsur tersebut dibagi menjadi 3, yaitu pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Kepribadian juga dibagi menjadi 4 jenis, jenis-jenis tersebut adalah introvert, extrovert, dan ambievert.













Daftar Pustaka