Atrial Septal Defect (ASD)
DEFINISI
Cacat
septum atrial atau Atrial Septal Defect adalah kondisi jantung bawaan.
Kondisi ini terjadi di mana terdapat sebuah lubang di septum yang memisahkan
atrium kiri dan kanan. Bagian kiri jantung biasanya memompa darah lebih kuat
dari bagian kanan. Cacat menghasilkan jalur kiri ke kanan yang memungkinkan
darah dari kedua sisi jantung untuk bercampur. Darah dengan sedikit oksigen
dipompa ke tubuh, dan darah dengan oksigen tinggi bergerak kembali ke
paru-paru. Sirkulasi yang tidak normal di bagian kanan dari sistem menyebabkan
peningkatan tekanan pada paru-paru (hipertensi pulmonal).
KLASIFIKASI
Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe :
1. Ostium
secundum : merupakan tipe ASD yang tersering. Kerusakan yang terjadi
terletak pada bagian tengah septum atrial dan fossa ovalis. Sekitar 8 dari 10
bayi lahir dengan ASD ostium secundum. Sekitar setengahnya ASD menutup dengan
sendirinya. Keadaan ini jarang terjadi pada kelainan yang besar. Tipe kerusakan
ini perlu dibedakan dengan patent foramen ovale. Foramen ovale normalnya akan
menutup segera setelah kelahiran, namun pada beberapa orang hal ini tidak
terjadi hal ini disebut paten foramen ovale. ASD merupakan defisiensi septum
atrial yang sejati.
2. Ostium
primum : kerusakan terjadi pada bagian bawah septum atrial. Biasanya
disertai dengan berbagai kelainan seperti katup atrioventrikuler dan septum
ventrikel bagian atas. Kerusakan primum jarang terjadi dan tidak menutup dengan
sendirinya.
3. Sinus venosus :
Kerusakan terjadi pada bagian atas septum atrial, didekat vena besar (vena cava
superior) membawa darah miskin oksigen ke atrium kanan. Sering disertai dengan
kelainan aliran balik vena pulmonal, dimana vena pulmonal dapat berhubungan
dengan vena cava superior maupun atrium kanan. Defek sekat primum dikenal
dengan ASD I, Defek sinus Venosus dan defek sekat sekundum dikenal dengan ASD
II.
FAKTOR PENYEBAB
Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka
kejadian ASD.
1. Faktor
Prenatal : Ibu menderita infeksi Rubella, Ibu alkoholisme, Umur ibu lebih dari
40 tahun., Ibu menderita IDDM, Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu,
obesitas
2. Faktor
genetic : Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB, Ayah atau ibu menderita PJB,
Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down, Lahir dengan kelainan bawaan lain
ASD merupakan suatu kelainan jantung bawaan. Dalam
keadaan normal, pada peredaran darah janin terdapat suatu lubang diantara
atrium kiri dan kanan sehingga darah tidak perlu melewati paru-paru. Pada saat
bayi lahir, lubang ini biasanya menutup. Jika lubang ini tetap terbuka, darah
terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt), Penyebab dari tidak
menutupnya lubang pada septum atrium ini tidak diketahui,
TANDA DAN GEJALA
ASD di awalnya tidak menimbulkan gejala. Saat tanda
dan gejala muncul biasanya murmur akan muncul. Seiring dengan berjalannya waktu
ASD besar yang tidak diperbaiki dapat merusak jantung dan paru dan menyebabkan
gagal jantung. Tanda dan gejala gagal jantung diantaranya:
· Kelelahan
· Mudah
lelah dalam beraktivitas
· Napas
pendek dan kesulitan bernapas
· Berkumpulnya
darah dan cairan pada paru
· Berkumpulnya
cairan pada bagian bawah tubuh
Penderita ASD sebagian besar menunjukkan gejala klinis
sebagai berikut:
* Detak jantung berdebar-debar (palpitasi)
* Tidak memiliki nafsu makan yang baik
* Sering mengalami infeksi saluran
pernafasan
* Berat badan yang sulit bertambah
* Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau
bibir dan lidah
* Cepat lelah dan berkurangnya tingkat aktivitas
* Demam yang tak dapat dijelaskan
penyebabnya
* Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang
meningkat
Mild dyspneu pada saat bekerja (dispneu d’effort) dan
atau kelelahan ringan adalah gejala awal yang paling sering ditemui pada
hubungan antar atrium. Pada bayi yang kurang dari 1 tahun jarang sekali
memperlihatkan tanda-tanda gagal jantung kongestif yang mengarah pada defek
atrium yang tersembunyi. Gejala menjadi semakin bertambah dalam waktu 4 sampai
5 dekade. Pada beberapa pasien yang dengan ASD yang lebar, mungkin dalam 10
atau 7 dekade sebelumnya telah memperlihatkan gejala dispneu d’effort,
kelelahan ringan atau gagal jantung kongestif yang nyata.
Pada penderita ASD terdapat suara splitting yang
menetap pada S2. Tanda ini adalah khas pada patologis pada ASD dimana pada
defek jantung yang tipe lain tidak menyebabkan suara splitting pada
S2 yang menetap.
PENGOBATAN
1. 1. Obat
: Obat-obatan tidak akan memperbaiki lubang,
tetapi dapat digunakan untuk mengurangi beberapa tanda dan gejala yang dapat
menyertai suatu cacat septum atrium. Obat ini juga dapat digunakan untuk
mengurangi risiko komplikasi setelah operasi. Obat juga digunakan untuk menjaga
detak jantung agar tetap teratur (beta blocker) atau untuk mengurangi risiko
pembekuan darah (antikoagulan)
- Kateterisasi jantung. Dalam
prosedur ini, dokter memasukkan tabung tipis (kateter) ke dalam pembuluh
darah di pangkal paha dan memandunya ke jantung menggunakan teknik
pencitraan. Melalui kateter, dokter menetapkan patch mesh atau plug untuk
menutup lubang. Jaringan jantung tumbuh di sekitar mesh, dan akan menutup
lubang secara permanen
- Operasi jantung terbuka. Jenis
operasi ini dilakukan di bawah anestesi umum dan memerlukan penggunaan
mesin jantung-paru. Melalui sayatan di dada, ahli bedah menggunakan patch
untuk menutup lubang
- Pengobata dirumah : olahraga,
diet